Selasa, 30 Oktober 2012

Layang Melayang


Kali ini episode yang sedang aku mainkan adalah bermain layang-layang..
Awalnya layanglayang aku buat dengan kasih dan cintaku
Awal dari sebuah perjuangan menurutku, yang menentukan keberhasilan nantinya
Aku pilih bambu terbaik...
Aku ukur seperti yang aku inginkan...
Aku timbang agar seimbang..
Aku buatkan kerangka kehidupan seindah mungkin..
Aku pakaikan kertas terindah dalam hidupku..
Aku gunakan benang kehidupan yang kuat untuk melayangkannya...
Aku telah menjadikan sebuah layanglayang dalam kurun masaku, dengan menggunakan daya dan upaya ilmu yang Ia berikan
Aku mendoakan agar layanglayang layak terbang keudara
Didalam waktu ini doaku "semoga layanglayangku siap terbang dan melayang indah di ketinggian"

Kini saat yang terpenting dalam kehidupanku...
Aku pergi mencari padang yang luas dalam hatiku untuk melepasnya terbang tanpa hambatan
Aku mempelajari arah angin kehidupan, agar layanglayangku bisa melayang bebas keudara
Oh betapa bahagianya aku layanglayang awalnya terbang di kerendahan dengan tegarnya
Waktu juga mendampingiku saat mengulur tali layang ke udara, makin lama makin tinggi
hingga aku menatapnya dari kejauhan
Ia terbang menikmati hembusan angin dengan kesendirian... meliuk kekiri dan kekanan
Biarlah ia meninggalkanku disini karena ku bahagia melihatnya tenang dan terkadang menarinari tertiup derasnya angin.. ia menikmati hidupnya sendiri disana
Doaku saat ia di ketinggian.. "Tuhan lindungi ia disana, agar pencariannya tak salah dalam layanganya, agar aku tak kehilangannya"

Saat angin datang.. tali semakin kencang aku pegang..
Kemana arah angin membawa kuikuti tariannya...
Tekadang kutarik menurun, kemudian ku ulur lagi hingga ia tenang di ketinggian itu
Semakin jauh... semakin pandanganku samar melihatnya..
Walau ia jauh... tapi tali kekangnya masih aku genggam..
Akupun masih meminta Tuhan untuk menguatkan tanganku dalam memegang kendalinya..
Bukan ku pinta pada Tuhan untuk menurunkannya, karena aku tahu.... layanglayang memang indah jika melayag diudara..

Kini hari telah senja..
Angin sudah mulai berpindah haluan
Angin tidak lagi berpihak pada permainan layanglayangku
Matapun sudah terlalu lelah mengawasinya..
Aku menggulung benang layanglayang dengan sisasisa kekuatanku
Kuraihnya saat tiba di padang pencarian ini
Ada koyak di sayap kirinya hasil dari perjuangannya menahan kuatnya angin perjalanan hidup
Aku selalu menyambutnya dalam balutan apapun.. utuh ataukah koyak karenanya
Layanglayang mari kita pulang
Ada rumah persinggahan kita yang siap memberimu perlindungan kembali dari derasnya angin.. dari panasnya mentari... dari terpaan hujan badai di ketinggian itu

Terimakasih Tuhan... layanglayangku masih bisa kuajak turun dalam kesetiaan menjalani hidup yang Kau ridoi

Esok kita akan terbang lagi... biarkan aku membenahi sayapmu yang sempat terkoyak..
Dan ku persiapkan segalanya agar keindahan itu kita dapatkan kembali..
Bermain bersama... melayang.. dan kelehahan itu tak siasia..
Aku masih setia untuk menemani layanglayang terbang walau aku didaratan dan kau diudara.. tapi tali itu yang selalu menghubungkan antara kau dan aku..

*layanglayang aku ingin kau tetap bisa terbang pada saatsaatnya.. bukan setiap saat*


AMZ... bermain layanglayang di setiap harinya... lapyu

Salah dan benar


Ketika kebenaran berubah menjadi sebuah kesalahan
Dan kesalahan bisa di pandang menjadi sebuah kebenaran
Tak ada yang semestinya begini dan begitu..
Tapi dipandang ini semua nyata... ada dan sempat melanggar kebenaran..

Sipelanggar tidak bersalah pada yang dilanggar hatinya
Dan yang memiliki hati yang terlanggari hanya berdiam menyadari ini sudah terjadi
Semua terdiam... mencermati hati masingmasing, dalam sebuah pembicaraan diam
Menyadarinyakah atau membelokkannya menjadi kebenaran yang terselubung

Andai masih ada hari esok...
Andai hanya sampai disini..
Andai yang sudah terjadi ini kembalikan diri
Maka hari esok tak lagi bersama diam semata

Sipelanggar di biarkan mencari pengampunan untuk dirinya sendiri
Yang hatinya terlanggar berkeyakinan ada sebuah makna dari setiap rupa kesalahan
Sebuah pencarian masingmasing hati dalam mencerahkan warna jiwa kembali
Begitulah hidup dalam suatu masa pencarian jiwa manusia

Kepuasan yang dicari tiap jiwa akan berbeda
Pencarian itu tak berbentuk dan hanya akan siasia bila salah mewarnainya
Pegangan hidup tidak lagi melandasi perjalanannya
hanya sebuah sandaran kesemuan belaka

Esok bukan milik kita
Ia milik Pemilik hari dan waktu
Kini semuanya menyadari laku diri sendiri..
Tak ada merasa benar dan tak usah ada merasa berkesalahan...

Kembalikan kebenaran pada letaknya
Dan kembalikan kesalahan pada keranjang sampah
Dan kita bersama membersihkan pelataran hati
Diakhir kehidupan, kita masih bergandengan tangan diatas jalan kesadaran itu

Sabda rasulullah "Semua anak adam itu adalah juru salah... dan sebaikbaiknya orang salah itu, adalah yang cepat tobat"


eluh dan airmata


Aku mencukupi jiwa dan ragaku diantara peluh dan airmata
Sapuan angin berulang membelaiku merayuku
Dibisikannya kata kerinduannya " kemari sayang, aku ingin menghapus airmata dan peluhmu"
Aku tak kuasa membendung peluh juga airmata ini dalam rangkumaman waktu
Tetestetesnya adalah tanda kehidupan, tanda patuh pada ketentuan alam

Ini bukanlah cerita duka
Ini irama alam
Ini seperti tetes embun
Embun peluhkah atau embun airmata yang jatuh di kaki fajar
Dan menghilang kala surya telah menghidupkan lampulampu di sudut kehidupan

Begitu juga keluh dan airmata ada karena kehidupan jua
Peluh penderitaan ataupun peluh kebahagiaan
Airmata kesedihan ataupun airmata bahagia
Kesemuanya siap menetes membasahi jiwaraga nan gersang ini

*aku yang mengerti dimana kucari peluh dan ku teteskan dimana airmata ini*
(stadionmugasmenyendiriditribundanmerasakananginmenghapuspeluhdanairmatakupagiini smg10809)

CUKUP SUDAH


Ada yang terus terpikir dalam benak ini
Masuk merambah setiap sel otak
Selalu untuk mengajak pikiran mengingatmu
Tak diinginkan hadir mengobrak pikiran jernih ini
Sudah cukuplah sakit ini dalam alam nyata
Jangan lagi masuk dalam alam pikiran
Tapi ini adalah dampak dari suatu kejadian
Mengapa ia menetap dalam pikiran ini
Benarkah aku memikirkannya karena sakit itu
Sebenarnya ada yang lebih indah dari hanya sekedar membenci
Kita jalani hidup dengan kebaikan
Menanti hari yang panjang
Untuk terus belajar dari setiap kejadian
Biarlah ini jadi sejarah dalam hidupku

Tapi Tuhan??


Tuhan … ternyata aku memang harus merasakan rasa ini..
Ingin aku katakan aku tak sanggup…
Masih bolehkah aku menyangkal perasaan ini..
Walau seribu kekuatan yang harus aku kerahkan milikku
Aku tetap merasakan pedihnya rasa ini…

Bila aku bertanya lagi pada-Mu…
Masih bolehkan aku bertanya… sampai kapan ini harus aku rasakan
Ragaku kuat kataku…
Tapi jiwaku gelisah tak berujung

Ingin rasanya aku menyimpan rapat dalam kekuatan itu
Ijinkan aku menjadikan ini hadiah untukku Tuhan….
Biarkan desirdesir ini menandakan rasa sayang-Mu..
Kemudian aku menangis bersama segala kedekatan pada-Mu

Tuhan… peluk aku..
Dalam dekap-Mu, aku menemukan segala dahagaku..
Tetesan airmataku bukan tanda penyesalan atas sentuhan-Mu ini
Aku makin merindukan segala nikmat-Mu yang tersembunyi..

Andai aku mampu membuka tabir masa depan..
Mungkin saja langkah itu akan mantap aku lalui
Aku hanya meyakini sebuah hari esok bukan milikku
Maka lapangnya hati aku cukup rasakan sejenak..

Karunia Tuhan tidaklah menungguku

RAPUH


Aku bagai kayu rapuh tersentuh dan tumbang..
Sudah sekian lama dedauananku runtuh berserakan
Ranting dan dahan sudah merangas tak beraturan
walau pohon masih tegak namun tak sekokoh dulu

Berdiri di padang yang mulai tandus
Terpanggang kesunyian alam
Tercabik dimalam kesendirian
Aku mulai mengering...

Kayu rapuh ini biarlah masih memiliki arti..
Terbelah teratur menjadi arang kehidupan.
Menjadi energi bagi kaum akar rumput
Menjadi berarti untuk yang tidak mengerti rapuhku

Rapuh karenamu membiarkan akarakar cintaku mengering
Rapuh karena kau gugurkan semua daundaun kepercayaanku
Rapuh hanya jasadku
Tapi jiwaku melayang bertemu Kekuatan yang abadi...

(terimakasih untuk kata rapuh ini.. AMZ.. sore dgn penuh rasa)


PEKAT MENETES


Kehadiran dalam kekelaman jalan
Aku hadir menambah kelam
Batubatu kearifan runtuh seketika
Ketika seolah semua telah nyata

Batu telah menjadi kerikil yang mudah untuk di terjang
Kala mata telah tertutup kehilafan
Aku hilang di telan penyesalan
Terkubur oleh kenyataan ini

Tak tersisa lagi .. semuanya runtuh oleh lakuku
Kenyataan ini akan terus terbayang
Mengelamkan niatan kemilau keindahan yang hampir nyata
Selangkah kehidupan terjungkal dalam jurang tergali diri

Dan kini ingin ku bangun lagi kenyataan yang ada
Sebuah ruang hitam yang harus di percantik dengan warna
Semburat warna yang berkilau
Ada aku dan duniaku

Bukan warna pelangi
Bukan juga warna bunga ditaman
Hanya warna merona hati
Merah kehitaman pekat menetes juga adalah kehidupan itu sendiri

(Dini 15nopeahad.. Amz terdiam menyendiri...)